Workshop Penguatan Budaya Kerja Industri di Sekolah
Workshop Penguatan Budaya Kerja Industri di Sekolah - SMK Muhammadiyah 1 Pemalang mengadakan Workshop Penguatan Budaya Kerja bertempat di Hotel Grand Dian Guci pada tanggal 18-19 Oktober 2024, . Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh para guru dari SMK Muhammadiyah 1 Pemalang, tetapi juga melibatkan perwakilan dari DUDI serta 4 sekolah lain yang berasal dari Kabupaten Pemalang dan Pekalongan. Workshop ini diselenggarakan dalam rangka Teaching Factory Skema Pengimbasan, yang bertujuan memperkuat budaya kerja sekaligus memperluas implementasi Teaching Factory (TEFA) ke sekolah-sekolah lainnya.
Penguatan Budaya Kerja dalam Dunia Pendidikan
Budaya kerja yang kuat dan positif menjadi salah satu pilar penting dalam keberhasilan implementasi Teaching Factory. Dalam workshop ini, berbagai materi terkait budaya kerja disampaikan oleh para narasumber untuk memperkuat profesionalisme, komunikasi efektif antar guru, serta manajemen kelas yang lebih baik.
Teaching Factory sendiri merupakan skema pembelajaran berbasis industri yang diterapkan di SMK, di mana siswa dilatih untuk memiliki keterampilan sesuai standar industri. Untuk mendukung keberhasilan skema ini, budaya kerja yang disiplin, inovatif, dan kooperatif di antara guru dan tenaga pendidik sangatlah penting. Oleh karena itu, workshop ini diadakan untuk memperkuat pemahaman guru tentang pentingnya budaya kerja dalam membentuk karakter peserta didik yang siap masuk ke dunia industri.
Kolaborasi Antar Sekolah: Pengimbasan TEFA
Selain SMK Muhammadiyah 1 Pemalang, sekolah-sekolah lain yang turut hadir dalam kegiatan ini juga merupakan sekolah imbas yang menjadi bagian dari program Pengimbasan TEFA. Kolaborasi ini bertujuan untuk membangun jejaring yang kuat antar sekolah agar skema Teaching Factory dapat diadopsi secara lebih luas dan efektif.
Para guru dari sekolah imbas juga mengikuti dengan antusias, membahas strategi implementasi Teaching Factory di sekolah masing-masing. Melalui kolaborasi ini, diharapkan setiap sekolah dapat saling berbagi praktik terbaik, baik dalam manajemen budaya kerja maupun dalam pengembangan skema TEFA itu sendiri.
Meningkatkan Kompetensi Guru Melalui Penguatan Budaya Kerja
Selama dua hari, workshop ini memfasilitasi diskusi yang mendalam mengenai peningkatan kompetensi guru, terutama dalam hal manajemen pendidikan dan penerapan budaya kerja positif. Narasumber menyampaikan materi yang beragam, mulai dari penerapan etos kerja dalam kegiatan pembelajaran hingga pentingnya menjaga integritas dan tanggung jawab sebagai tenaga pendidik.
Pentingnya budaya kerja juga sangat dirasakan dalam pelaksanaan Teaching Factory, di mana guru harus mampu menyesuaikan pola kerja di sekolah dengan standar yang ditetapkan oleh dunia industri. Workshop ini menjadi sarana bagi para guru untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pencapaian tersebut.
Antusiasme Peserta dalam Workshop
Peserta workshop terlihat sangat antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Para guru merasa bahwa penguatan budaya kerja ini akan berdampak positif pada efektivitas proses pembelajaran di sekolah mereka masing-masing. Salah satu peserta dari SMK Muhammadiyah 1 Pemalang mengungkapkan bahwa, melalui workshop ini, ia mendapatkan banyak ilmu baru tentang bagaimana mengelola kelas dan lingkungan sekolah dengan lebih profesional.
Perwakilan dari sekolah imbas juga memberikan tanggapan positif. Mereka mengapresiasi adanya skema pengimbasan Teaching Factory, yang menurut mereka, sangat membantu sekolah-sekolah yang baru memulai penerapan TEFA dalam meningkatkan kualitas pendidikan berbasis industri.
Kolaborasi dengan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri)
Kegiatan workshop ini juga dihadiri oleh perwakilan dari DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri), yang memberikan masukan berharga mengenai bagaimana industri dapat bersinergi dengan sekolah dalam pelaksanaan Teaching Factory. DUDI menjadi mitra strategis dalam memastikan siswa yang mengikuti skema TEFA benar-benar memiliki keterampilan sesuai kebutuhan industri.
Dengan adanya masukan langsung dari DUDI, para guru diharapkan dapat lebih memahami kebutuhan industri dan bagaimana menyesuaikan kurikulum sekolah agar siswa mendapatkan pengalaman belajar yang relevan.
Sinergi yang Positif untuk Pendidikan Berkualitas
Secara keseluruhan, Workshop Penguatan Budaya Kerja ini tidak hanya berhasil meningkatkan kompetensi para guru, tetapi juga memperkuat kolaborasi antar sekolah dan industri. Skema Teaching Factory yang diimbaskan ke sekolah-sekolah lain melalui program ini diharapkan dapat semakin berkembang, mencetak lulusan yang siap kerja, dan mampu bersaing di dunia industri.
Dengan semangat yang diusung dalam workshop ini, diharapkan sekolah-sekolah yang terlibat dapat terus memperkuat budaya kerja mereka, sekaligus berinovasi dalam menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas bagi siswa-siswa mereka. [ahhanifudin.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar